Jurnal Perempuan

Current Issue

Vol. 30 No. 1 (2025)
Published 21 October 2025
Jurnal Perempuan

Edisi Jurnal Perempuan 120 memetakan secara historis dan analitis bagaimana Orde Baru (1966–1998) menormalisasi “state ibuism”—ideologi gender yang menempatkan perempuan sebagai istri dan ibu—seraya melembagakannya lewat kebijakan (KB, organisasi istri pegawai, PKK, Dharma Wanita) yang membatasi agensi di ruang publik; namun di tengah represi, jaringan seperti Jurnal Perempuan, Kalyanamitra, Solidaritas Perempuan, LBH APIK, Fatayat NU, dan Flower Aceh tetap memproduksi pengetahuan, mendokumentasikan kasus, membangun solidaritas lintas gerakan, dan memperluas advokasi hingga konsolidasi pasca-1998 (mis. KPI). Berpijak pada Blackburn, Arivia, dan Subono, edisi ini menempatkan gerakan perempuan Indonesia dalam arus nasionalisme dan pembangunanisme Asia, menunjukkan bahwa kerja-kerja feminis sering lahir dari simpul gerakan lain dan—meski jarang mengafirmasi label “feminis”—tetap substantif melawan diskriminasi. Dengan pendekatan autoetnografi yang mewujudkan semboyan “the personal is political”, serta kombinasi riset historis-struktural, edisi ini merangkai tiga benang: (1) genealogi dan politik ingatan negara atas tubuh perempuan; (2) agensi dan taktik resistensi dalam represi (dari SIP 1998 hingga gerakan buruh migran); (3) analisis institusional LSM daerah atas kekerasan negara. Kesimpulannya, gerakan perempuan Indonesia majemuk, adaptif, dan terus bernegosiasi dengan patriarki, kapitalisme, dan kuasa negara—seraya menulis, bukan sekadar menyaksikan, narasi perubahan sosial-politik bangsa.

Full Issue
PDF

Announcements

Call For Papers JP 121: Menilik Gerakan Perempuan Pasca-Reformasi: Mencapai Kemajuan, Menghadapi Tantangan

 Reformasi 1998 membuka lembaran baru bagi demokrasi Indonesia sekaligus membuka ruang bagi gerakan perempuan untuk bersuara lebih lantang. Beragam organisasi perempuan mulai bermunculan atau memperkuat diri, membawa isu-isu penting seperti kekerasan seksual, hak pekerja migran, kesehatan reproduksi, hingga partisipasi perempuan dalam ruang-ruang pengambilan keputusan. Salah satu capaian besar dari perjalanan panjang ini adalah pengesahan Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS) pada tahun 2022—buah kerja keras bersama selama bertahun-tahun untuk mewujudkan perlindungan yang lebih adil bagi korban kekerasan.


More…

30 July 2025

Call For Papers JP 120: Gerakan Perempuan Sebelum Reformasi 1998: Strategi Perlawanan dalam Ruang Terbatas

Di rezim Orde Baru, negara tidak hanya memonopoli kekuasaan politik dan ekonomi, tetapi juga membentuk konstruksi peran perempuan yang sangat normatif melalui ideologi ibuisme negara. Di edisi ke-120, Jurnal Perempuan akan mengkaji gerakan perempuan sebelum Reformasi 1998 guna mengidentifikasi akar dari tantangan yang masih dihadapi gerakan feminis hari ini—terutama dalam hal solidaritas lintas isu, kesinambungan strategi, serta otonomi terhadap negara dan donor.


More…

13 May 2025
View All Issues

Jurnal Perempuan indexed by: