Abstract
The Madurese never refuse a proposal of a man who first comes. Therefore, Madurese girls would marry at a much younger age in their teenage years even before they reach 12 years old. Child marriages leads to the following severe problems: domestic violence, infidelity, divorce, problems of pregnancy and birth. In this context, there is injustice toward girls in the process of marriage and when the marriage happens. Psychologically, the girls are not ready enough to face domestic taks as a wife and mother. Besides that, girls also face a life-threatening situation during pregnancy and childbirth because of the unprepared reproductive organs. Therefore, a judicial review to the Constitutional Court regarding the minimum age of marriage for women from the age of 16 in article 7 of Law No. 1 of 1974 to the age of 18 years is a solution to eliminate the increasing child marriage and reduce the rate of maternal death and child-mortality rate.References
Asmawi, Mohammad, Nikah Dalam Perbincangan dan Perbedaan, cet. 1, (Yogyakarta: Darussalam,2004).
Baderin, Mashood A., International Human Rights and Islamic Law, (New York: Oxford University Press,2003).
Direktorat Bina Upaya Kesehatan Ibu Kementerian Kesehatan tahun 2012 Hak Azasi Perempuan: Instrumen Hukum Untuk Mewujudkan Keadilan Gender, (Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2007).
Hawari, Dadang, Al-Qur’an Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa, (Yogyakarta: Dhana Bakti Prima Yasa, 1995).
Hanum, Sri Handayani, Perkawinan Usia Belia. (Yogyakarta: PPK UGM, 1997).
Istibsyaroh, Hak-Hak Perempuan: Relasi Gender Menurut Tafsir Al-Sya’rawi, (Jakarta: Teraju, 2004).
Indraswati, ”Fenomena Kawin Muda dan Aborsi”, dalam Syafiq Hasyim (ed), Menakar Harga Perempuan (Jakarta: Mizan, 1999).
Jaiz, Hartono Ahmad, Wanita Antara Jodoh, Poligami dan Perselingkuhan, (Jakarta: Pustaka Al-Kutsar, 2007).
Munawwir, Ahmad Warson, Al-Munawwir: Kamus Arab-Indonesia, (Yogyakarta: Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak, 1984).
Plan Indonesia dan UGM, Perkawinan Anak: Modul Pendidikan KPAI, 2011.
Syarifuddin, Amir, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia Antara Fiqih Munakahat dan Undang-Undang Perkawinan, cet. Ke-2, (Jakarta: Prenada Media, 2007).
Slamet, Kasmuri, Pedoman Mengayuh Bahtera Rumah Tangga (Panduan Untuk Perkawinan), (Jakarta:Kalam Mulia, 1998).
Muhammad, Kartono, Kehamilan Pada Usia Remaja. (Jakarta: Gramedia, 2014).
Kawin Muda Ngetren di Madura, Kompas Minggu 11/05/2008
Tursina Istibaraq, Masyarakat Madura Cenderung Kawin Muda, sabtu, 01 Januari 2014 www. uinjkt.ac
Adhitya Ramadhan, Resiko Kehamilan Usia Remaja Dibandingkan Dengan Usia Dewasa (Kurang dari 20 Tahun), Kompas edisi sabtu 27 Juni 2015.
Saparinah Sadli, Studi Wanita: Pengembangan dan tantanggannya, di Jurnal Studi Wanita Vol. 1 No. 1 januari 2002.
Saparinah Sadli, Pendapat Ahli Dalam JR Undang-Undang No 1/1979 Pasal 7 Ayat 1. 2014.
Syaiful Islam, Miris, Gadis Madura Banyak Menikah di Bawah Umur, Okezone.com Sabtu, 1/11/2014.
Budaya Perkawinan Dini Rugikan Perempuan Madura, Liputanwinda Sumenep. (Rabu, 26/12/2012).