Current Issue
Edisi Jurnal Perempuan ke-119 membahas delapan tulisan tentang kepemimpinan perempuan di Indonesia, terutama yang datang dari komunitas akar rumput. Topik yang dibahas mencakup Sekolah Perempuan, koperasi, komunitas nelayan, dan advokasi perempuan disabilitas. Semua tulisan ini menunjukkan bagaimana perempuan, khususnya yang terpinggirkan, masih menghadapi hambatan untuk berpartisipasi dalam ruang publik, meskipun peran mereka sangat penting untuk menciptakan perubahan sosial yang lebih adil dan inklusif.
Beberapa tulisan menyoroti bagaimana perempuan memperjuangkan hak-hak mereka melalui kerja kolektif, seperti dalam koperasi dan credit union, yang tidak hanya memberi kemandirian ekonomi tetapi juga kesadaran politik. Perspektif ekonomi feminis menunjukkan bahwa ekonomi kolektif bisa melawan sistem kapitalis yang patriarkal.
Isu lingkungan juga dibahas, dengan penekanan pada kurangnya suara perempuan dalam kebijakan adaptasi iklim. Namun, aksi perempuan pesisir membuktikan bahwa mereka bisa menjadi kekuatan politik melalui kepedulian sehari-hari. Selain itu, ada juga refleksi tentang bagaimana kepemimpinan perempuan lokal berkontribusi pada ketahanan demokrasi dan pentingnya pengakuan terhadap pengalaman perempuan.
Tulisan terakhir membahas tantangan yang dihadapi perempuan disabilitas, yang masih sering menghadapi kekerasan dan diskriminasi, meskipun ada peraturan yang melindungi mereka. Secara keseluruhan, edisi ini menekankan bagaimana kepemimpinan perempuan dapat membawa perubahan besar dan mengajak kita untuk menata ulang pembangunan yang lebih adil dan setara.
Announcements
Call For Papers JP 121: Menilik Gerakan Perempuan Pasca-Reformasi: Mencapai Kemajuan, Menghadapi Tantangan
Reformasi 1998 membuka lembaran baru bagi demokrasi Indonesia sekaligus membuka ruang bagi gerakan perempuan untuk bersuara lebih lantang. Beragam organisasi perempuan mulai bermunculan atau memperkuat diri, membawa isu-isu penting seperti kekerasan seksual, hak pekerja migran, kesehatan reproduksi, hingga partisipasi perempuan dalam ruang-ruang pengambilan keputusan. Salah satu capaian besar dari perjalanan panjang ini adalah pengesahan Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS) pada tahun 2022—buah kerja keras bersama selama bertahun-tahun untuk mewujudkan perlindungan yang lebih adil bagi korban kekerasan.
More…
Call For Papers JP 120: Gerakan Perempuan Sebelum Reformasi 1998: Strategi Perlawanan dalam Ruang Terbatas
Di rezim Orde Baru, negara tidak hanya memonopoli kekuasaan politik dan ekonomi, tetapi juga membentuk konstruksi peran perempuan yang sangat normatif melalui ideologi ibuisme negara. Di edisi ke-120, Jurnal Perempuan akan mengkaji gerakan perempuan sebelum Reformasi 1998 guna mengidentifikasi akar dari tantangan yang masih dihadapi gerakan feminis hari ini—terutama dalam hal solidaritas lintas isu, kesinambungan strategi, serta otonomi terhadap negara dan donor.
More…