Abstract
This paper explains the role of cadres in family planning program (KB) at Surakarta. Family Planning program is the priority of New Order Government to reduce the rapid population growth rate. The program was initially difficult to be accepted by the community.
This is due to the values and norms of society that oppose birth restrictions. Therefore the government uses society approarch strategy by forming family planning cadres. This study uses historical method consist of heuristic, source critique, interpretation, and historiography. This research shows that family planning is a politics of sexuality constructed by the government. FP cadres became discourse knowledge agents of the New Order to achieve legitimacy. However, FP cadres consider that their activity is a service to the state. Their existence shows that women have great power in the social sphere amid patriarchal hegemony in Javanese society.
References
Abdurrahman, D 1999, Metode Penelitian Sejarah, Logos Wacana
Ilmu, Jakarta.
“Agama Punya Peranan Penting dalam KB” 1973, Suara Karya, 9
Januari, h. 2.
Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) 1997,
Pedoman Tata Cara Kerja PLKB/PKB dalam Pembangunan Keluarga
Sejahtera, BKKBN, Jakarta.
Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN),
Sejarah Perkembangan Keluarga Berencana dan Program
Kependudukan, BKKBN, Jakarta.
“Benarkah Pil Kontrasepsi Sebabkan Orang Jadi Gemuk?” 1973,
Suara Merdeka, 7 April, h. 5.
Booth, A & McCawley, P (eds.) 1990, Ekonomi Orde Baru, LP3ES,
Jakarta.
Direktorat Teknologi Informasi dan Dokumentasi BKKBN 2011,
Kamus Istilah Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional,
Direktorat Teknologi Informasi dan Dokumentasi BKKBN, Jakarta.
“Di Solo ada 37.147 Peserta KB Lestari” 1981, Berita Nasional, 6
Januari, h. 3.
Endraswara, S 2010, Falsafah Hidup Jawa, Cakrawala, Yogyakarta.
Fakih, M 2013, Analisis Gender dan Transformasi Sosial, Pustaka
Pelajar, Yogyakarta.
Foucault, M 1997, Sejarah Seksualitas: Seks dan Kekuasaan, Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.
Foucault, M 2012, Arkeologi Pengetahuan, IRCiSoD, Yogyakarta.
“Gedung BKIA & Klinik KB Dibangun PKK Pasar Kliwon Solo” 1974,
Suara Merdeka, 25 Mei, h. 3.
Hatmadji, SH 2003, “Kebijakan Kependudukan di Indonesia: Analisis
Data Sensus dan Survei”, Makalah disampaikan dalam Rapat
Kerja Nasional Program KB Nasional Tahun 2003, 27-31 Januari, di
Auditorium Kantor Pusat BKKBN, Jakarta.
Kali, A 2013, Diskursus Seksualitas Michel Foucault, Penerbit Ledalero,
Maumere.
Kartodirjo, S 1993, Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah,
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Kusujiarti, S 2006, “Antara Ideologi dan Transkrip Tersembunyi:
Dinamika Hubungan Gender dalam Masyarakat Indonesia”, dalam
I Abdullah (ed.), Sangkan Paran Gender, Pustaka Pelajar, Yogyakarta,
hh. 82-100.
Laporan Tahunan Pelaksanaan Program Kependudukan dan
Keluarga Berencana Kotamadya Surakarta Tahun 1982-1983,
Koleksi Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Kotamadya
Daerah Tingkat II Surakarta.
Lubis, AY 2014, Postmodernisme Teori dan Metode, Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
Paul IV 1968, “Encyclical Letter Humanae Vitae of the Supreme
Pontiff Paul VI”, w2.vatican.va, diakses 30 Desember 2014, http://
w2.vatican.va/content/paul-vi/en/encyclicals/documents/hf_pvi_
enc_25071968_humanae-vitae.html
Rusli, S 1994, Pengantar Ilmu Kependudukan, LP3ES, Jakarta.
Suryakusuma, J 2011, Ibuisme Negara, Komunitas Bambu, Jakarta.
Susilo, SA 2005, “Prof Dr Haryono Suyono: Reformasi Datang,
Posyandu Berkurang”, Suara Merdeka, 26 Juni.
“Tim Penilai Lomba PKB” 1986, Suara Bengawan, 25 Juni, h. 2.
Tong, RP 1998, Feminist Thought: Pengantar Paling Komprehensif
kepada Arus Utama Pemikiran Feminis, terj. A Prabasmoro, Jalasutra,
Yogyakarta.
Udasmoro, W 2004, “Konsep Nasionalisme dan Hak Reproduksi
Perempuan: Analisis Gender terhadap Program Keluarga Berencana
di Indonesia”, Humaniora, vol. 16, no. 2.
Widiyanti, N 1987, Ledakan Penduduk Menjelang Tahun 2000, PT
Bina Aksara, Jakarta.