Abstract
Forced-marriage is a Madurese tradition that forces daughters to marry to men being chosen by the parent. Usually they are betrothed while still in the womb or as a child. Average age of girls being married are under 18 years old. Even in some cases they were being wed on their 12-15 age. The preservation of the tradition can be found in certain areas in Madura such as Bangkalan, Sampang, Pamekasan and Sumenep. This tradition was formed because of customary law which merged with religious understanding of Madurese community about Islam, supported also by the economic conditions and low levels of education.References
Maria Ulfah Anshar, Jangan Jadikan Sunnah Rasul Sebagai Alat Legitimasi Pernikahan Dini, dalam Majalah Swara Rahima Jakarta, No. 38 Mei 2012. hlm. 19.
Mohammad Fauzil Adhim, Indahnya Pernikahan Dini, (Jakarta: Gema Insani Press,2002), hlm. 18.
Faisah. HF, Ratusan Peserta UN di Sumenep Mundur dan Nikah Dini, selasa (06/05/2014) http://rri.co.id/post/berita
Zaiturrahiem, Nikah Usia Dini Di Desa Leggung Barat; Patuhi Orang Tua Meski Berontak Dalam Hati, Jawa Pos, Senin 03/11/2008.
Kawin Muda Ngetren di Madura, Kompas Minggu 11/05/2008
Syaiful Islam, Miris, Gadis Madura Banyak Menikah di Bawah Umur, Okezone.com Sabtu, 1/11/2014.
Soerjono Soekanto, Pokok-Pokok Sesiologi Hukum, cet. 10 (Jakarta: Raja Grafindo, 2001), hlm.99.
Indraswati, ”Fenomena Kawin Muda dan Aborsi”, dalam Syafiq Hasyim (ed), Menakar Harga Perempuan (Jakarta: Mizan, 1999), hlm. 131-132.
Ibn Hajar al-Asqalani, Bulugh al-Maram, (Surabaya: al-Hidayah, t.t), hlm. 211-212.
Tursina Istibaraq, Masyarakat Madura Cenderung Kawin Muda, sabtu, 01 Januari 2014 www.uinjkt.ac.
Kusumaningtiyas, Pernikahan Usia Dini: Tak Dapat Dipungkiri, Namun Tak Layak Diamini, Majalah Swara Rahima Jakarta, No. 38 Mei 2012. hlm. 08.
Dadang Hawari, Al-Qur’an Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa, (Yogyakarta:
Dhana Bakti Prima Yasa, 1995), hlm. 211-212.
Sri Handayani Hanum, Perkawinan Usia Belia. (Yogyakarta: PPK UGM, 1997). Hlm. 64.
Budaya Perkawinan Dini Rugikan Perempuan Madura, Liputanwinda Sumenep. (Rabu,
/12/2012).